Ratu Properti yang Dihukum Mati Pernah Jadi Wanita Paling Inspiratif

Menu Atas

Iklan 6

Ratu Properti yang Dihukum Mati Pernah Jadi Wanita Paling Inspiratif

Berita Celebes
15 Apr 2024

Foto: Truong My Lan/via vnexpress



Berita Celebes. Chairwoman perusahaan properti Van Thinh Phat Group, Truong My Lan ditangkap pada Oktober 2022 silam karena kasus mega korupsi senilai US$ 12,5 miliar atau setara Rp 200,7 triliun (kurs Rp 16.056). Sempat menjadi pebisnis wanita yang inspiratif, kini Lan dijatuhi hukuman mati.Mengutip dari nguoinoitieng.tv, Jumat (12/4/2024), Truong My Lan, yang juga dikenal dengan nama Truong Moi merupakan pengusaha sukses keturunan China-Vietnam. Ia adalah pendiri sekaligus Chairwoman dari perusahaan properti Van Thinh Phat Group yang saat ini memegang land bank 'emas' di Ho Chi Minh City.

Truong My Lan berasal dari salah satu keluarga terkaya di Vietnam. Suaminya, Eric Chu Nap-Kee adalah seorang pengusaha di Hong Kong yang juga aktif di sektor properti.

Menilik perjalanan karier Lan di kutip dari detikproperty, awalnya Van Thinh Phat (VTP) beroperasi pada bidang perdagangan dan restoran serta usaha perhotelan sejak didirikan pada tahun 1992. Lalu, perusahaan tersebut berkembang menjadi Van Thinh Phat Group, yang beroperasi di bisnis properti dengan banyak restoran, hotel, gedung perkantoran, dan gedung apartemen.

Pada tahun 2007, VTP Group memperluas arah investasinya ke bidang real estat melalui pendirian dua badan hukum, Perusahaan Saham Gabungan Investasi An Dong dan Perusahaan Saham Gabungan Grup Investasi Van Thinh Phat.

Ibu Lan memiliki saham di Perusahaan Saham Gabungan Time Square Investment, dengan modal dasar sebesar 2.100 miliar dong, yang dimiliki oleh suaminya Lan dan Perusahaan Saham Gabungan Saigon Peninsula Group dengan modal terdaftar sebesar 18.000 miliar dong.

Melansir dari Vietnam.VN, Van Thinh Phat memiliki dua proyek properti besar, yakni An Dong Commercial Hotel - Windsor Plaza Hotel, lalu gedung apartemen mewah Sherwood Residence.

Selain kedua proyek tersebut, Van Thinh Phat juga mempunyai serangkaian proyek besar lainnya seperti kawasan perumahan Bonneville Land, kawasan perumahan mewah Sterling Residence, kompleks apartemen mewah Lambert Residence, Thuan Kieu Plaza, restoran kopi Central Nguyen Hue, restoran Huu Nghi, dan restoran Duc Bao, yang seluruhnya terletak di pusat Distrik 1, Kota Ho Chi Minh.

Truong My Lan memang dikenal sebagai ratu dari proyek properti besar di Kota Ho Chi Minh. Proyeknya berada di banyak lokasi utama pada perkotaan seperti di Saigon, Times Square, Gedung Perkantoran VTP, Hotel Duxton, Union Square.

Lebih dari itu, Truong My Lan pernah membuat publik terkejut setelah membeli menara Thuan Kieu Plaza seluas 10.000 m2 yang terletak di tengah Distrik 5 yang merupakan kawasan komersial tersibuk di kota Ho Chi Minh.

Diketahui, Van Thinh Phat Group terdiri dari ribuan perusahaan, termasuk lembaga keuangan, seperti Saigon Commercial Bank (SCB), Tan Viet Securities Company, Vinh Phu Financial Investment Joint Stock Company. SCB dianggap sebagai organisasi utama yang menyediakan modal untuk bisnis di ekosistem Van Thinh Phat.

Atas kesuksesan Lan, ia sempat masuk ke jajaran pengusaha wanita paling inspiratif di Vietnam. Berdasarkan Vietnam Investment Review, Truong My Lan masuk ke dalam daftar wanita paling inspiratif di Vietnam versi Forbes Vietnam pada 2017.

Dalam daftar yang dirilis Forbes Vietnam kala itu, Truong My Lan termasuk dalam daftar 20 pengusaha wanita paling inspiratif lainnya. Nama Truong My Lan bertengger bersama nama-nama besar lainnya seperti Chu Thi Thanh Ha Chairwoman FPT Telecom hingga Nguyen Thi Thanh Huyen, direktur Garco 10.

Ironisnya, Truong My Lan malah terjerat kasus korupsi dengan nilai fantastis dari Saigon Commercial Bank (SCB) selaku pemegang saham terbesar di sana. Mengutip dari Vnexpress, kepolisian mengidentifikasi Lan sebagai otak yang mengendalikan bank dan ribuan perusahaan hantu untuk menerbitkan pinjaman.

Kapanpun Lan membutuhkan uang, ia akan meminta pimpinan SCB untuk mengeluarkan uang sebagai pinjaman. Uang tersebut akan cair meski dokumen belum lengkap.

Selanjutnya, uang tersebut akan diantarkan oleh sopirnya, Bui Van Dung ke rumah Lan di Distrik 3 Kota Ho Chi Minh atau ke kantor pusat Van Thinh Phat (perusahaan milik Lan) di Distrik 1. Baik Dung atau asisten Lan, Tran Thi Hoang Uyen, akan memindahkan uang itu ke alamat yang diberikan. Mereka tak boleh membuat catatan atau rekaman atas transaksi ini.

Untuk menghindari kecurigaan saat mengajukan pinjaman, Lan mendaftarkan pinjaman di bawah 875 nama individu dan perusahaan. Adapun Lan memiliki 91,5% saham di bank tersebut selama lebih dari 10 tahun lamanya. Namun, saham-saham tersebut terdaftar atas nama orang lain, yang dikendalikan juga oleh Lan.

Semua penerima pinjaman proksi mengaku hanya menandatangani surat-surat tersebut atas perintah Lan dan mereka tidak pernah menerima uang. Mereka terkejut mengetahui besarnya utang yang mereka miliki di bank ketika berbicara dengan penyelidik.

Sebanyak 1.284 pinjaman didaftarkan atas nama orang-orang dan perusahaan-perusahaan ini. Lan menggunakan versi agunan yang berbeda untuk mendapatkannya. Dalam banyak kasus, dia memalsukan nilai-nilainya berkali-kali untuk mengambil pinjaman besar.

Melansir dari Aljazeera, Truong My Lan dalam sidang terakhir di Kota Ho Chi Minh pada Kamis (11/4) dinyatakan bersalah atas penggelapan, penyuapan, dan pelanggaran peraturan perbankan. Sang pengacara memiliki waktu tersisa 14 hari untuk mengajukan banding atas putusan itu.

Truong My Lan diketahui telah mengendalikan Bank Komersial Saham Gabungan Saigon secara ilegal selama 2012-2022 untuk menarik dana melalui ribuan perusahaan hantu serta menyuap pejabat pemerintah.